Yogi Ahmad Erlangga Penakluk Persamaan Helmholtz


Yogi Ahmad Erlangga Penakluk Persamaan Helmholtz

Yogi Ahmad Erlangga lahir di Tasikmalaya, pada 8 Oktober 1974 atau sekarang berumur 43 tahun. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari  pasangan Mohamad Isis dan Euis Aryati. Yogi merupakan pria yang menjadi dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia memiliki hobi memasak, melukis dan olahraga.

Yogi memulai penelitian tentang Persamaam Helmholtz pada desember 2001 silam,dengan mengajukan diri untuk melakukan penelitian di  University of Technology (DUT). Waktu itu, perusahaan minyak raksasa Shell datang ke DUT untuk meminta penyelesaian persamaan Helmholtz psecara matematika numerik yang cepat  yaitu  matematika yang bisa diolah dengan menggunakan komputer atau disebut robust (bisa dipakai di semua masalah).

Shell selalu memiliki masalah dengan rumus Helmholtz dalam menemukan sumber minyak di bumi. Persamaan Helmholtz yang digunakan oleh perusahaan minyak Belanda itu membutuhkan biaya tinggi, tak cuma dari perhitungan waktu tetapi juga penggunaan komputer serta memori. Maka dari itu, Shell meminta DUT melakukan penelitian yang mengarah pada persamaan Helmholtz agar bisa lebih efisien, cepat, dan kebutuhan hardware cukup kecil.

Penelitian ini memang penelitian yang cukup sulit. Bahkan, para ilmuwan banyak yang menghindari penelitian ini. Karena, dalam melakukan penelitian diperlukan beberapa tahapan yang masing-masing tak sebentar. Ada dua cara untuk menguraikan matematika numerik yaitu secara langsung (direct) dan iterasi.

Pakar terakhir yang memecahkan teori Helmholtz adalah Mike Giles dan Prof Turkel, berasal dari Swiss dan Israel, masing-masing dengan caranya sendiri. Teori dari kedua pakar itulah yang kemudian dianalisisnya beberapa waktu sehingga kemudian bisa dioptimalkan dan dijadikan metode yang cukup cepat. Ia mengubah persamaan matematika dalam bentuk diferensial menjadi persamaan linier biasa, lalu dipecahkan menggunakan metode direct atau iterasi.

Yang kemudian menjadi persoalan, ungkap dia, ketika frekuensi dinaikkan, persamaan Helmholtz akan semakin sulit untuk diselesaikan. Ia memberikan contoh,Shell hanya bisa menyelesaikan persamaan Helmholtz sampai dengan frekuensi 20 Hz. Kemudian, Yogi memperoleh metode robust yang memungkinkan persamaan Helmholtz untuk dipecahkandengan frekuensi berapa pun.


Menurut Yogi, selain untuk menemukan sumber minyak, keberhasilan persamaan Helmholtz ini juga bisa diaplikasikan dalam industri lainnya yang berhubungan dengan gelombang. Persamaan ini digunakan untuk mendeskripsikan perilaku gelombang secara umum. Industri yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lainindustri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc (keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data), dan aplikasi pada laser.
Persamaan yang sudah dipresentasikan di berbagai negara selama proses penelitian tersebut berlangsung hingga tahun 2005. Menurutnya, persamaan ini masih dapat dikembangkan lagi. Namun, ia fokus pada postgraduate research di Berlin, Jerman, yang akan memakan waktu selama dua tahun sejak perminyakan

Berkat kerja kerasnya memecahkan persamaan helmholtz, kini  perusahaan minyak bisa 100 kali lebih cepat dalam melakukan pencarian minyak bila dibandingkan dengan sebelumnya.Tak cuma itu, dari kebutuhanhardware-pun, industri minyak bisa mereduksi sekitar 60 persen dari hardwareyang biasanya. Hal tersebut, memotivasi Yogi untuk memajukan indonesia. Khususnya di bidang bio mekanika, pesawat terbang dan perminyakan.


Nama : Indra Putra Mahayuda
No       : 16

Komentar