RADITYA DIKA
Dika Angkasaputra Moerwani atau
yang biasa dikenal dengan nama Raditya Dika adalah seorang penulis, youtuber,
pelawak, aktor, model, dan sutradara yang berasal dari Indonesia. Ia lahir di
Jakarta pada tanggal 28 Desember 1984. Ayahnya bernama Joeslin Nasution dan
ibunya bernama Tetty Nasution. Ia memulai karirnya sebagai penulis melalui blog
pribadinya yang kemudian dibukukan dengan judul “ Kambing Jantan : Sebuah
Catatan Harian Pelajar Bodoh ( 2005 ).
Raditya Dika pernah bersekolah
di SMP Tarakanita I dan melanjutkan lagi di SMU 70 Bulungan, setelah lulus dari
SMU Raditya melanjutkan di perguruan tinggi di University of Adelaide dan
setelah lulus ia mengambil S2 di Universitas Indonesia dengan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik.
Karya pertama yang mengangkat
namanya adalah buku yang berjudul Kambing Jantan : Sebuah Catatan Harian
Pelajar Bodoh ( 2005 ). Buku itu menceritakan kehidupan Raditya ketika
masih berkuliah di Adelaide, Australia. Cerita yang dibawakan adalah kisah –
kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku keduanya
berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006. Hampir sama dengan
buku sebelumnya, cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian
Radith. Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang
bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya selalu tidak
beruntung. Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radith mengirim surat
cinta pertama ke teman saat SD, hingga pengalaman Radith memerhatikan kucing Persia-nya
yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya. Buku ketiganya yang
berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29
Agustus 2007. Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut
Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu
penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB. Sementara, buku
keempatnya berjudul Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang
terbit pada bulan April 2008.
Ia juga bermain dalam film yang
diangkat dari pengalaman hidupnya, Kambing Jantan: The Movie Pada pertengahan
bulan November 2009, melalui situs resminya, Radith mengumumkan bahwa buku
kelimanya yang berjudul Marmut Merah Jambu akan segera terbit dengan jadwal
edar sementara pada bulan Desember 2009. Namun pada pertengahan bulan Desember
silam, Radith kembali lewat situs resminya menyatakan bahwa buku kelimanya
tersebut masih mengalami sedikit perubahan dan juga penambahan cerita pada
beberapa bagian, sehingga kemungkinan besar penerbitan buku tersebut akan
mundur beberapa waktu. Melalui situs resmi pribadinya pada bulan Oktober 2011
ini Raditya Dika juga mengumumkan bahwa bukunya yang berjudul Manusia Setengah
Salmon akan segera terbit tanggal 24 Desember 2011.
Radith mengawali keinginan
untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi
Indonesian Blog Award. Radith juga pernah meraih Penghargaan bertajuk The
Online Inspiring Award 2009 dari Indosat. Dari pengalaman itu, ia mencetak
tulisan-tulisannya di blog kemudian ia menawarkannya ke beberapa penerbit untuk
dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tetapi kemudian ketika ia ke
Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima, meski harus presentasi
dahulu.
Radit sukses menjadi penulis
dengan keluar dari arus utama (mainstream). Ia tampil dengan genre baru yang
segar. Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang
selalu ia pakai dalam setiap bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua
judulnya mengandung nama binatang. Bagi Radith, ini adalah selling point-nya.
Menurutnya, sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi. Sebenarnya, pada
bulan-bulan pertama buku pertamanya tidak terlalu laku. Ini, menurut Radith,
adalah risiko masuk dalam genre baru. Radith kemudian gencar berpromosi di blog
yang ia kelola. Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut. Radith
meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke
Radith. Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai
target pasarnya. Menurut Radith, dalam menulis tidak serta-merta setelah buku
terbit urusan selesai. Kemudian, pemasaran diserahkan kepada penerbit.
Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena
sebenarnya penulis juga seniman. Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada
hambatan. Menurut Radith, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan
juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Artinya, lawan dari industri buku
bisa jadi bukan industri buku lain tetapi industri lain yang sebenarnya tidak
berhubungan sama sekali seperti hiburan, makanan, dan lain-lain. Sebagai
contoh, bila ada anak muda memiliki uang 50.000 rupiah, belum tentu ia akan
membelanjakannya untuk buku. Bisa jadi uang itu digunakan untuk menonton film
di bioskop atau membeli makanan cepat saji. Dan yang jelas, buku bukan pilihan
utama.
Selain novel, Raditya juga
memerankan berbagi film. Berikut ini beberapa novel dan film karya Raditya.
NOVEL :
2005 - Kambing Jantan: Sebuah
Catatan Harian Pelajar Bodoh
2006 - Cinta Brontosaurus
2007 - Radikus Makankakus:
Bukan Binatang Biasa
2008 - Babi Ngesot: Datang Tak
Diundang Pulang Tak Berkutang
2010 - Marmut Merah Jambu
2011 - Manusia Setengah Salmon
2015 - Koala Kumal
FILM :
Kambing Jantan: The Movie (2009)
Cinta Brontosaurus (2013)
Cinta Dalam Kardus (2013)
Manusia Setengah Salmon (2013)
Marmut Merah Jambu (2014)
Malam Minggu Miko The Movie (2014)
Single (2015)
Koala Kumal (2016)
Hangout (2016)
The Guys (2017)
Nama : Silvia Ayu Firnanda
No : 32
Komentar
Posting Komentar