Ernest Prakasa


 Ernest Prakasa
Ernest Prakasa lahir pada tanggal 29 Januari 1982 di Jakarta. Saat ini Ernest berusia 34 tahun dan menjadi seorang pelawak tunggal Indonesia. Ia juga seorang komika, aktor, dan penulis. Ernest dikenal sejak ia meraih peringkat ketiga dalam acara Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) pada tahun 2011. Ernest menjadikan keturunan etnisnya, Tionghoa-Indonesia, sebagai materi stand up comedy.
Awal karir Ernest Prakasa pertama kali berkecimpung di dunia musik Indonesia dengan bergabung ke Universal Music. Kemudian ia melanjutkan eksistansinya di Sony Music. Sekitar 6 tahun di bidang musik, Ernest mencoba peruntungannya dengan mendaftarkan diri ke program Kompas TV, Stand Up Comedy. Ia berhasil lolos tahap audisi dan terpilih menjadi salah satu finalis dari 13 orang waktu itu. Menempuh waktu lama, akhirnya Ernest keluar sebagai juara ketiga dan akhirnya memutuskan diri untuk menekuni profesi pelawak secara penuh.
Ernest mendirikan Stand Up Indo bersama teman seperjuangannya, Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, Isman H. Suryaman dan Ryan Adriandhy. Stand Up Indo sendiri ialah sebuah komunitas pelawak tunggal pertama di Indonesia yang kini telah memiliki sub-komunitas di lebih 15 provinsi sehingga di anggap sebagai perintis budaya komedian di negeri Tanah Air ini. Ernest juga di angkat sebagai Ketua pertama Stand Up Indo hingga Juni 2013.
Selain pintar lawak, ternyata Ernet mempunyai bakat lain yaitu berakting dan menulis. Hasil karya tulis yang pernah diterbitkan antara lain Dari Merem ke Melek: Catatan seorang Komedian (2012), Ngenest-Ngetawain Hidup Ala Ernest (2013), Ngenest 2- Ngetawain Hidup Ala Ernest(2014), Ngenest 3- Ngetawain Hidup Ala Ernest(2015). Selain itu, pria keturunan Tionghoa itu pernah beberapa kali membintangi film Indonesia seperti Comic 8 (2014), Kukejar Cinta ke Negeri Cina (2014), CJR The Movie (2015), Comic 8: Casino Kings (2015).
Mengikuti jejak Raditya Dika, Ernest turut menjadi sutradara film. Ia melakukan debut penyutradaraan dalam film hasil karyanya sendiri yaitu Ngenest. Karena itulah ia memenangkan penghargaan sebagai Penulis Skenario Terbaik saat Indonesia Box Office Movie Awards tahun 2016. Film itu menceritakan tantang kisah Ernest Prakasa yang dilahirkan dari keluarga China. Ia besar di masa orde baru dimana saat itu sedang maraknya diskriminasi terhadap etnis China. Kehidupan Ernest menjadi bahan bully oleh teman-temannya hingga akhirnya ia berhasil berbaur dengan orang pribumi.
Keberhasilan Ernest Prakasa semakin melambung tinggi setelah suksesnya film Ngenest yang disutradainya sendiri. Setelah itu, ia menjadi aktor film layar lebar yang membintangi film terkenal seperti Sabtu Bersama Bapak, Koala Komal, dan Rudy Habibie pada tahun 2016. Dan di penghujung tahun 2016, Ernest kembali membuktikan kepiawaiannya menjadi penulis, aktor, dan sutradara di Film “Cek Toko Sebelah”

NAMA  :RIZKY NUR ARDIYANSYAH
NO       :29
KELAS :X MIPA 2



Komentar