Dr. Reisa Broto Asmoro
Reisa Broto
Asmoro lahir dengan nama Reisa Kartikasari di Malang, 28 Desember 1985. Ayahnya
bernama Agus Bahagianto sedangkan ibunya bernama Dewi Pandansari. Adik dari
Kanjeng Mas Ayu Tumenggung DR. Dea Tunggaesti, SH, MM pengacara Indonesia yang
terkenal melalui kasus Nazzarudin ketika ia masih bekerja di O. C Kaligis.
Ketika Reisa
berumur balita kedua orang tuanya berpisah. Sehingga Reisa tidak pernah merasakan kehadiran sosok ayah di rumah. Setelah
berpisah, ayahnya meninggalkan rumah
bahkan tidak memberi kabar. Reisapun juga tidak pernah berusaha untuk mencari keberadaan ayahnya.
Namun, bukan berarti Reisa tidak memiliki rasa
hormat terhadap ayahnya. Saat bertemu Reisa tetap hormat sebagaimana
layaknya orang tua.
Reisa
mendapatkan banyak kasih sayang dari keluarga besar ibunya. Dia mendapatkan pengganti figur ayah dari kakek dan pamannya. Mereka pula yang menemani Reisa saat ibunya
bekerja keras sendirian demi membesarkan dia dan kakaknya. Dia
merasa bangga dengan ibunya, di sela kesibukan bekerja dan berkarya di bidang
hukum, juga tidak lupa untuk mencurahkan kasih sayangnya. Bahkan ibunya selalu menahan diri untuk tidak menikah lagi.
Reisa mengawali
kariernya dalam dunia hiburan dengan berkecimpung di dunia model. Saat masih duduk di
bangku SMA, Reisa pernah mengikuti sejumlah ajang pemilihan model berbakat.
Salah satunya adalah pemilihan Gadis Sampul. Kemudian ia masuk menjadi salah
satu model di Look Models Agency, serta membintangi beberapa iklan produk –
produk level indonesia dan Asia.
Saat
remaja, Reisa sangat suka dengan binatang memelihara
hewan seperti kucing, ular, elang dsb.
Selain itu, dia menyukai pelajaran sains seperti biologi, fisika, kimia dan
matematika. Sehingga dia termotivasi untuk menjadi seorang
dokter hewan. Namun, ibunya tidak setuju
jika ia memiliki profesi sebagai dokter hewan.
Setelah lulus
dari bangku SMA, Reisa melanjutkan pendidikan kedokteran di Universitas
Pelita Harapan. Kemudian, bekerja di RS Polri
Raden Said Soekanto Kramat Jati, dia banyak menekuni di dunia forensik. Bahkan menjadi
salah satu anggota DVI (Dissaster Victim Identification). Meski tugasnya lebih banyak di bagian legal,
pemeriksaan dan menyimpulkan suatu kematian. Selain itu,
Reisa sebagai pengungkapan jenazah teroris dan korban kecelakaan pesawat.
Dianggap
pekerjannya kurang menantang dan membosankan. Sehingga ia memiliki keinginan untuk bergabung dengan tim organisasi kesehatan
dunia (WHO) yang kerap mengirimkan dokter-dokter di daerah pedalaman atau
daerah minim.
Namun, untuk bergabung dengan organisasi tersebut harus mempunyai latar
belakang pendidikan Public Health. Kemudian, Reisa mendaftar di Universitas Indonesia jurusan
Kesehatan Masyarakat.
Pada tahun 2010,
Dokter Reisa ikut serta ajang pemilihan
Putri Indonesia yang menjadi perwakilan dari provinsi D.I Yogjakarta. Dalam
kontes tersebut, ia sukses meraih juara dua, sekaligus mendapat gelar Puteri
Indonesia Lingkungan 2010. Perjanjiannya
dengan nama Puteri Indonesia harus menjalani seluruh kegiatan selama satu
tahun. Sehingga ia harus mundur dari forensik di Rumah Sakit Polri
dan cuti kuliah.
Kemudian, Dokter
Reisa mewakili Indonesia dalam kontes Miss International 2011 yang berlangsung
di kota Cheng Du, China. Saat itu, Dia berusaha meningkatkan kualitas diri,
melakukan yang terbaik dengan kepercayaan diri dan kerendahan hati, dan
berserah diri agar selalau mendapatkan kesuksesan. Dalam ajang ini, Reisa
mengusung isu tentang perdamaian dunia serta kebudayaan Indonesia. Selain itu,
dia mengusung tema tentang Pray For Japan, pasca terjadi Gempa Bumi dan Tsunami
Jepang. Dia juga mendapatkan penghargaan sebagai Duta Energi Bersih.
Sukses dalam
kedua ajang itu, Reisa terjun menjadi seorang artis. Dan hampir setiap
pekerjaannya di dunia hiburan berhubungan dengan profesinya sebagai dokter. Sosok Reisa yang cerdas dan ramah, menjadikan dirinya dipercaya
menjadi presenter dan narasumber acara yang dirintis oleh Dr. Mehmet Oz.
Diantara
kesibukannya, dokter cantik ini masih terus berpraktik di Klinik Kecantikan JMB
di Bilangan Jakarta Selatan. Dia juga aktif di berbagai kegiatan sosial dan
diundang sebagai pembicara dalam seminar–seminar Nasional karena semua itu
merupakan tanggung jawab seorang dokter.
Pada 9 November 2012 Reisa menikah dengan
Kanjeng Pangeran Tdjodiningrat Broto Asmoro SE,MM. Yang merupakan kanjeng termuda di Kraton Surakarta. Sehingga
nama belakangnya berubah menjadi Reisa Broto Asmoro sesuai dengan keluarga suaminya.
Selain itu, bekerja sebagai seorang pengusaha
migas dan promotor tinju yang aktif sebagai Ketua Umum
Jakarta Entrepreneur Club.
Kemudian,
keduanya dikaruniai seorang putri yang diberi nama Raden Roro Ramania Putri Broto
Asmoro. Namun, kesibukan sebagai seorang dokter dan aktivitas di dunia hiburan
tidak akan dijadikan penghalan untuk memprioritaskan kebutuan anaknya
Nama : Radita Oryiza Sativa
No : 26
No : 26
Jd dokter raisa asli indonesia ya, sy pikir ada bulu bulenya gt, yes bangga dong, kecantikan org indonesia g klh sm kecantikan org eropa nn itali
BalasHapusjadi orang kok gumunan. dasar kamso.
Hapus